Friday, March 23, 2007

ORTHOREXIA

Pernah dengar tentang orthorexia? Yup, orthorexia merupakan penyakit yang disebabkan penyimpangan pola makan. Kesadaran manusia punya badan sehat semakin hari semakin tinggi, kata gemuk merupakan hal yang jadi begitu menakutkan. Tidak mengherankan jika para wanita maupun pria berusaha selalu berolahraga dan mengatur makanan yang dikonsumsi. Seandainya semua itu dilakukan dalam porsi yang benar, hal tersebut tidak menjadi masalah. Namun bagaimana jika tindakan ini dilakukan secara berlebihan, diman akhirnya tidak sedikit dari mereka yang jadi terobsesi. Akibatnya olahraga pun dilakukan diluar batas kewajaran, komposisi makanan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sangat ekstrim. Pokoknya harus benar-benar sehat. Penyimpangan pola makan inilah yang disebut para ahli sebagai Orthorexia ; obsesi mengkonsumsi makanan sehat.

Di Amerika sana, istilah orthorexia ini muncul diakhir dekade 90-an. Masyarakat disana beranggapan bahwa menjadi vegetarian dengan hanya mengkonsumsi sayur-sayuran tubuh akan menjadi sangat sehat. Padahal tubuh yang sehat harus memenuhi 5 kebutuhan pokok yakni, lemak, protein, karbohidrat, mineral dan vitamin. Penyimpangan cara berpikir inilah yang menyebabkan mereka menjadi sangat selektif terhadap makanan sehat. Saat ini di Amerika sana penyakit orthorexia mulai mengkhawatirkan, karena penyakit ini mulai menelan korban. Mereka meninggal karena kekurangan gizi yang disebabkan diet makanan sehat yang terlalu berlebihan.Sebenarnya orthorexia bukanlah penyakit klinis, tapi lebih pada pandangan keliru terhadap makanan. Secara tak sadar mereka justru menjauhkan makanan makanan yang bernilai gizi tinggi bagi kesehatan tubuh. Umumnya mereka tidak mengkonsumsi daging-dagingan juga produk yang mengandung susu. Mereka juga menjauhi segala makanan yang berhubungan dengan karbohidrat. Jika ketiga makanan ini dikikis pastinya akan menyebabkan terjadinya kekurangan darah. Akibat lainnya, rambut rontok, kuku dan kulit jadi kering. Bagi para wanita , jika mereka kekurangan kalsium, osteoporosis pun segera menyerang. Jika diet ini dilakukan dalam jangka panjang, ginjal pun tidak lagi bekerja.Untuk menyembuhkan penyakit ini caranya dengan mengubah cara pandang.

Diet itu penting tapi hidup tidak selalu berkaitan dengan urusan diet. Karena hidup harus ada unsur seneng-senengnya juga. Meski di Indonesia belum ada terjadi kasus orthorexia, hendaknya kita tetap waspadadan mencermati kebiasaan makan kita. Jadi mulailah menyeimbangkan hidup. Hidup sehat itu penting tapi kalau sampai terobsesi dan menyiksa diri sendiri itu tidak benar. Ingatlah, bahwa semua hal yang dilakukan secara berlebihan adalah tidak baik.

DIET : ANTARA SALAH DAN BENAR

  • Karbohidrat tidak bikin gemuk
    Makan 3 x sehari adalah hal yang biasa ditambah aneka lauk-pauk menjadi teman makan. Saat diet tidak terpikir untuk mengurangi nasi tetapi malah mengurangi jumlah daging atau ayam yang dimakan. Karbohidrat memang memberi rasa kenyang lebih lama daripada lemak. Tapi jika makanan dikonsumsi berlebihan akan berubah jadi lemak dalam tubuh. Anda tak perlu makan satu piring penuh nasi tapi cukup beberapa sendok saja dan perbanyak sayuran. Akhiri acara makan dengan buah-buahan. Kecuali anda ingin bentuk tubuh yang berisi maka diet tinggi karbohidrat dipercaya dapat membentuk otot.
  • Semua lemak merugikan
    Hal tersebut sama sekali tidak benar. Karena ada lemak yang sangat dibutuhkan tubuh yakni lemak tak jenuh seperti asam lemak omega 3. Lemak jenuh hewani-lah yang akan mengingkatkan kadar kolesterol yang mengakibatkan peningkatan berat badan. Asam lemak yang esensial tetap diperlukan tubuh agar sel tetap utuh. Membantu menjaga fungsi tubuh agar bekerja dengan baik. Jangan lupa memasukkan ikan dalam program diet anda, dan gunakan minyak zaitun, minyak bunga matahari, atau munyak wijen saat memasak.
  • Kurangi makan supaya kurus
    Tidak benar. Rahasia makan dalam jumlah besar namun berat badan berkurang adalah perbanyak konsumsi sayuran, buah, dan makanan rendah kalori.
  • Berat badan turun berarti diet berhasil
    Berat badan yang turun dengan drastis bukan disebabkan oleh hilangnya lemak tubuh tetapi merupakan akibat menurunnya kadar air dalam tubuh. Banyak program diet yang memicu hilangnya jaringan tipis pada tubuh. Proses tersebut menghasilkan sisa berupa racun yang harus dikeluarkan dengan bantuan air. Karena itulah kadar iar dalam tubuh berkurang seakan Anda telah kehilangan berat badan tetapi berat itu akan kembali lagi dalam waktu singkat.
  • Banyak minum perut jadi kembung
    Malah sebaliknya. Tubuh perlu air mineral 1.5 liter setipa harinya. Saat tubuh mengalami dehidrasi ringan, kepal pusing, dan Anda cepat lelah. Akibatnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal, jantung dan terganggunya fungsi mental. Pilihlah air mineral dan hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau soft drink.
  • Bisa turun 2-3 kg dalam seminggu
    Sebenarnya sangatlah sulit untuk menghilangkan 1 kg lemak dari tubuh dalam waktu seminggu. Kebanyakan orang hanya bisa menurunkan beratnya 1-2 kg selama 1 bulan. Penurunan berat badan yang lebih dari itu harus berada dibawah pengawasan dokter agar terhindar dari efek buruk penurunan drastis.
  • Berlabel rendah lemak, oke dimakan
    Lemaknya mungkin berkurang tapi hanya dalam jumlah kecil dari keseluruhan kadar lemak. Kuncinya adalah melihat berapa besar lemak yang terkandung per sajian. Untuk itu periksalah selalu label makanan. Makanan dapat disebut rendah lemak jika berisi kurang dari 5 gr lemak setiap 100 gr-nya.
  • Makan pada malam hari bisa bikin gemuk
    Tidak benar, sebagian orang percaya makan malam dalam jumlah besar di malam hari membuat badan naik. Penting untuk diingat bahwa yang membawa pengaruh besar atas naiknya berat badan adalah total energi yang tersisa dengan panjangnya waktu saat tubuh tidak beraktivitas. Artinya, jika anda tidak makan berlebihan, maka berat badan tidak akan naik.


Jadi dalam melakukan diet, fakta yang benar adalah :

1. Terima kenyataan bahwa berat badan turun secara perlahan

2. Setiap orang punya ukuran tubuh yang berbeda, hal ini disebabkan karena faktor genetika

3. Jangan terlalu sering menimbang berat badan

4. Ubah pola makan dan biasakan berolahraga

5. Lebih banyak bergerak, salah satu yang paling ideal adalah dengan berjalan kaki

6. Ikuti diet tinggi serat dan karbohidrat karena karbohidrat memberi bahan bakar otot agar anda selalu siap beraktivitas

Selamat ber-diet sehat.

No comments: